Tuesday 9 April 2019

#MoneySmartMenginspirasi Investasi Para Generasi Milenial

Tahukah kamu bahwa kesuksesan di masa depan bisa diraih jika kamu mulai belajar investasi sejak dini. Bahkan sejak kamu masih duduk di bangku sekolah, belajar dengan sungguh-sungguh, bergaul dengan teman-teman yang berprestasi di bidang akademik maupun agama, serta tekun menerapkan sistem menabung walaupun hanya ke dalam celengan, bisa jadi merupakan beberapa modal agar kamu nantinya bisa kaya dalam banyak hal.

"Kamu kalau dikasih uang jajan jangan lupa ditabung, ya. Syukur-syukur uangnya disisihkan dan dikasih ke orang-orang yang membutuhkan."

"Kamu kalau di sekolah jangan cuma ingat main-main sama temanmu saja, ya. Kamu harus tetap belajar dengan serius. Ilmu dari guru-gurumu jangan cuma disimak, lebih bagus lagi kalau ada saran-saran yang penting supaya bisa langsung kamu praktekkan."

"Kamu sekolahnya yang pintar supaya bisa diterima di universitas yang terbaik. Misalnya nanti lulus dan sudah bekerja, hasilnya jangan lupa dibagi-bagikan dengan cara sedekah."

Begitu kira-kira beberapa contoh kalimat nasehat dari orang tua saat aku masih berusia belasan tahun. Sesungguhnya kala itu tak terpikirkan olehku alasan kenapa harus mendengarkan dan melakukan semua perkataannya itu, yang kutahu hanyalah apa yang dikatakan orang tua pasti selalu mendatangkan kebaikan bagi anak-anaknya. Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya aku berangsur paham bahwa apa yang diutarakan oleh orang tua adalah demi anak-anaknya agar dapat menghindari masa sulit atau kemiskinan saat dewasa.

Berbekal nasehat orang tua, memasuki masa kuliah aku pun semakin giat mengembangkan diri, meningkatkan kemandirian, mengikuti banyak pelatihan, serta menanamkan betapa pentingnya jika aku menjadi pribadi yang berilmu. Dengan wawasan yang luas dan pedoman ilmu agama yang baik, bukan suatu hal yang tidak mungkin jika kamu akan cerdas dalam mengelola kehidupan sekaligus finansial.

Perencanaan Keuangan dan Investasi

Alhamdulillah aku yang saat ini telah menjadi seorang ibu ingin sekali dapat memanfaatkan ilmu yang selama ini telah aku terima dan merealisasikannya untuk investasi jangka panjang. Selain pernah bekerja sebagai karyawan di salah satu bank swasta di Indonesia, aku juga pernah bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan asuransi swasta yang merupakan salah satu grup penyedia layanan keuangan dari negara asing. Selain memaksimalkan ilmu pengetahuan dan kemampuan semasa sekolah, aku pun tetap tak berhenti belajar dari bidang-bidang pekerjaanku selama ini dalam bidang perbankan dan juga asuransi, atau lebih spesifiknya dalam bidang investasi. Adapun situs yang sangat bermanfaat dan sering aku kunjungi yakni moneysmart.id karena isinya berupa artikel yang padat akan tips-tips pintar dalam berpenghasilan, mengatur keuangan, meminjam uang, serta menjalankan pola hidup yang baik dan benar. 

Situs moneysmart.id adalah situs pelayanan keuangan terbesar dan terpercaya di seluruh Indonesia. Kontennya sangat menarik dan inspiratif untuk segala generasi. Salah satu rubrik yang menarik mengenai investasi masa depan sangat penting disarankan setiap anak terutama generasi milenial yang hendak meniti karir. Hal ini karena walaupun sudah bekerja dan memperoleh penghasilan, terkadang masih ada beberapa orang yang seringkali mengalami kesalahan dalam manajemen keuangannya. Resikonya selain tidak pernah ada sisa-sisa tabungan di akhir bulan, bisa juga berakhir dramatis seperti berhutang karena lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukan. Itulah mengapa banyak sekali perusahaan finansial yang menyarankan siapapun agar mulai berinvestasi.

Anjuran investasi untuk masa depan yang cemerlang

Nah, di situs moneysmart.id dijelaskan secara mendetail anjuran beberapa investasi yang kutipannya dirangkum dari "Forbes". Berikut 4 investasi masa depan yang perlu diterapkan : 

1. Karirmu Investasimu
Sama halnya dengan saran orang tua agar bersekolah dengan sungguh-sungguh dan carilah ilmu setinggi-tingginya karena pilihan karirmu ternyata menjadi potensi untuk perkembangan karirmu juga. Berkembangnya karir seseorang sangat dipengaruhi dengan banyaknya pengalaman serta tingginya kemampuan. Semakin banyak penguasaan ilmu pada bidang yang kamu geluti maka berdampak pula dengan meningkatnya penghasilan. 

Jadi, jangan meremehkan segala ilmu pengetahuan dasarmu sejak masih di bangku sekolah karena dengan ilmu yang semakin terasah hingga menuju perkuliahan adalah bekal agar kemampuan dan pengalamanmu menjadi lebih baik. Apalagi jika ditambahkan pelatihan khusus seperti kursus yang dapat menunjang kemampuanmu itu, makanya tidak akan percuma jika sebagian pendapatanmu digunakan untuk belajar di tempat-tempat pelatihan untuk mendapatkan ilmu lebih banyak lagi.

2. Investasi Kesehatan
Jangan sampai sudah lelah bekerja tapi hasil tabungannya malah habis untuk berobat karena kurangnya perencanaan dalam bidang kesehatan. Sehat itu mahal sekali harganya. Walaupun sudah ada BPJS kesehatan atau asuransi dari  perusahaan, bukan berarti tidak perlu menjaga pola hidup dan asupan makanan yang sehat. Selain itu, BPJS kesehatan terkadang mengalami pergantian atau penyesuaian kualitas fasilitas sehingga terkesan tidak simpel dalam mengurusnya. Asuransi dari perusahaan pun sistemnya proporsional sehingga masih ada biaya tambahan lain yang bisa dibebankan ke setiap karyawannya.

Tidak ada kata terlambat untuk mengatur pola makanan yang sehat dan kaya akan gizi, hindari gaya hidup serta lingkungan yang buruk, dan tambahkan suplemen kesehatan jika diperlukan. Oiya, investasi kesehatan dengan memiliki asuransi jiwa juga diperlukan, loh. Siapa yang tahu tentang sampai umur berapa kamu hidup di dunia ini. Alangkah baiknya ada tunjangan yang tetap bisa kamu terima jika kamu seburuk-buruknya mengalami kondisi yang tidak diinginkan walaupun tetap harapan setiap individu adalah tetap dalam kondisi yang selalu fit dan sehat.

3. Deposito dan Emas Sebagai Tabungan Darurat
Dalam menabung sebaiknya tidak seluruhnya tersimpan dalam rekening tabungan, ya. Walaupun dalam penarikan dananya lebih mudah, tapi tabungan dalam rekening sesungguhnya tidak berkembang secara signifikan.

Khawatir dana darurat kamu nilainya tidak berkembang dan tidak membantu peningkatan dalam berinvestasi, lebih baik simpan sebagian tabunganmu dalam bentuk deposito atau emas. Memang nilainya tidak meningkat pesat seperti saham atau reksadana, tapi resikonya terbilang lebih kecil dan nilainya juga berangsur meningkat setiap tahunnya daripada hanya menabung dalam rekening bank. Nah, sebagian dana boleh disimpan dalam rekening bank karena gunanya jika ada kebutuhan mendadak maka sewaktu-waktu dapat diambil dengan mudah.

4. Saham, Reksadana, dan P2P Lending
Jika sudah memiliki tabungan dana darurat, ternyata kamu juga perlu menabung dalam bentuk saham dan reksadana. Alasannya tentu karena hasil investasi yang lebih menggiurkan daripada deposito atau emas. 

Walaupun dengan berinvestasi saham dan reksadana diyakini memiliki return berkali-kali lipat setiap tahunnya, tapi hati-hati karena resikonya pun sangat tinggi. Nah, walaupun resikonya sangat tinggi bukan berarti kamu memutuskan tidak berinvestasi saham dan reksadana karena saat ini sudah banyak badan keuangan yang dapat mengajarkanmu dalam berinvestasi saham. Selain itu, adapun peer to peer lending atau P2P lending yang juga memiliki resiko seperti saham dan reksadana.

Setelah kamu memahami dasar-dasar berinvestasi pada saham, reksa dana, atau P2P lending maka kamu cukup menyesuaikan saja investasi mana yang mau kamu pilih. Semakin ingin memiliki untung yang banyak maka pilihlah investasi beresiko tinggi, begitu pun sebaliknya.

Nah, itulah 4 investasi masa depan yang pantas dimiliki para generasi milenial. Sudah paham kan bagaimana mengelola keuangan dan berinvestasi agar masa depanmu jauh dari kebangkrutan. Kuncinya adalah dimulai dari belajar sebaik mungkin untuk memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya diikuti dengan memperoleh karir yang mapan dengan segala kemampuannya sehingga penghasilan yang semakin dihargai tinggi bisa kamu sisihkan untuk berinvestasi lainnya. Perlahan-lahan jika rajin meningkatkan investasi dmaka kemungkinan besar kamu nantinya bisa meraih financial freedom.   

Informasi tersebut di atas hanya sedikit kutipan yang aku peroleh dari situs moneysmart.id. Jika kamu ingin memperoleh lebih banyak update seputar keuangan dan gaya hidup, jangan lupa mampir ya ke situsnya, pokoknya #MoneySmartMenginspirasi.





Tuesday 2 April 2019

Kemudahan Berbagi dengan Dompet Dhuafa

"Kenapa saya dan suami yang sama-sama sudah bekerja di perkantoran dari pagi hingga larut malam masih tidak sekaya dirinya yang hanyalah seorang penjaga toko?"

"Tetanggaku padahal hanyalah seorang ibu rumah tangga yang mempunyai warung kecil-kecilan, sedangkan pekerjaan suaminya serabutan atau sesekali menjadi supir ojek online. Kenapa mereka bisa membeli barang-barang yang terbilang mahal?"

Begitulah kira-kira contoh pernyataan mengenai misteri perbedaan rezeki dalam kehidupan sehari-hari yang disadari atau tidak akan sering timbul di benak kita. Terkadang kekhawatiran serba kekurangan, merasa rezekinya semakin sempit, tidak memperoleh rezeki yang melimpah seperti orang lain, dan hal-hal semacam tersebut boleh jadi karena Allah mengetahui batas kemampuan seperti jika diberikan rezeki yang melimpah maka kita bisa tidak ingat lagi kepadaNya.

"Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat." (QS. Asy Syuura : 27).

Alhamdulillah aku memiliki orang tua juga saudara kandung yang selalu berlomba-lomba dalam hal mencari keberkahan Allah. Mereka selalu menyarankan agar setiap menjalankan suatu pekerjaan atau usaha apapun, jangan pernah lalai menunaikan kewajiban dalam hal ketakwaan dan selalu ingat bahwa kita hidup di dunia ini sifatnya sementara maka janganlah terlalu terpana dengan harta yang tidak bisa dibawa saat ajal telah menjemput. Tetap bersyukur, banyak berbuat kebaikan, dan yang paling sering dilupakan adalah iklas berbagi di segala kondisi.

Rezeki itu apa yang kita nikmati bukanlah apa yang kita miliki, tidak ada artinya memiliki segala-galanya jika tidak merasakan nikmatinya apalagi tidak berbagi kebahagiaan dengan orang banyak. Kalimat itulah yang seringkali kudengar dari ayah dan ibuku. Oleh karena itu, berikut ini aku akan jabarkan beberapa kisah yang aku pelajari dan aku alami dalam hal berbagi dari orang-orang yang tersayang. Alasan dengan seringnya berbagi ternyata terbukti dapat membuka lebih banyak pintu rezeki.

Keutamaan Berbagi
Ayah dan ibuku selalu hidup dalam kesederhanaan. Seberapapun pendapatan mereka sebagai pegawai sipil tidak membuat mereka lupa untuk memberi hasilnya kepada sesama bahkan hingga saat ini di usia mereka yang memasuki masa pensiun. Apapun masalah maupun ujian yang sedang mereka hadapi, tak pernah kudapati mereka mengeluh bahkan tetap bersedia membantu kerabat atau saudara yang mengalami kesulitan baik berupa materi, pikiran, maupun tenaga.

"Kamu kalau setiap berkunjung ke rumah teman atau saudara, jangan pernah lupa belikan sesuatu apalagi sampai perhitungan dalam membelinya.", begitu kata ibuku selalu mengingatkanku agar aku tetap berusaha memberi walaupun sekedanya dan mengetahui kemungkinan mereka tidak membutuhkannya.

"Tuh, ada kakek-kakek jualan kripik. Kamu beli saja beberapa, kasihan gerobaknya masih penuh padahal sudah malam.", begitu lagi kata ibuku setiap sedang di jalan dan melihat ada pedagang kaki lima yang sedang berjualan namun dagangannya terlihat kurang diminati. 

"Ketemu tetangga di jalan jangan lupa disapa, kamu senyum bukan malah buang muka atau cemberut.", begitu kata ayahku sekaligus mengajarkan bahwa tersenyum itu sama halnya dengan berbagi kepada sesama.

Dengan seringnya berbagi dalam hal-hal kecil seperti itulah, syukur alhamdulillah ayah dan ibuku hingga saat ini tidak pernah khawatir kekurangan. Rezeki pun sebenarnya tidak hanya berupa materi. Rezeki nikmat sehat, rezeki yang sudah ditetapkan sesuai seberapa banyak usahamu maka sesuai pula upahmu, rezeki dikelilingi keluarga dan teman-teman yang baik hatinya, rezeki silahturahmi orang-orang terkasih yang tidak pernah terputus, serta yang paling istimewa adalah rezeki yang tidak disangka-sangka bagi orang yang tawakal misalnya saat sedang membutuhkan sesuatu boleh jadi malah mendadak mudah mendapatkannya. Itulah mengapa sebisa mungkin ringan tanganlah menolong ke sesama sehingga Allah akan memudahkan segala urusan yang kita lakukan. Sama halnya seperti ayah dan ibuku yang selalu dikelilingi dengan orang-orang yang mencintainya dan mau membantu mereka ketika sedang susah.

Pelajaran lainnya yang kudapat berasal dari kisahku saat pergi berkendara bersama kakakku. Di setiap kemacetan, aku mendapati kakakku beberapa kali menghentikan kendaraannya untuk membeli barang dagangan anak-anak kecil seperti tisu atau air mineral sekaligus juga mengabaikan uang kembalian.

"Kan kita masih ada tisu, Kak.", tanyaku penasaran.

"Iya, adik yang berjualan tadi kasihan kepanasan, kakak sengaja membelinya supaya dia bisa selesai berjualan dan segera beristirahat.", ungkapnya sembari tersenyum.

"Lalu, air mineralnya untuk siapa sampai beli 3 botol? Uang kembaliannya masih banyak, loh!", aku bertanya lagi karena merasa tidak sedang kehausan dan uang kembaliannya juga masih cukup banyak.

"Air mineralnya boleh buat siapa saja nanti jika ada yang haus. Uang kembaliannya dibagi untuk adiknya saja, mungkin dia lebih membutuhkan", begitu kata kakak dengan rendah hati.

Dari kebiasaan ayah, ibu, serta kakakku itulah yang mengajarkanku untuk jangan pernah takut tidak berkecukupan jika kita iklas berbagi tanpa memikirkan kepentingannya sendiri. Dengan berbagi sungguh tidaklah mengurangi harta kita melainkan jodoh dan rezeki akan selalu dilancarkan, terlebih lagi jika kita tidak pernah menunda-nunda dalam berbagi. 

"Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor burung. Pagi-pagi ia keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang." (HR.Achmad dan Turmuzi)

Kiat Mudah Berbagi 
"Tidak perlu menunggu kaya untuk berbagi", ujar kakakku. Ketika itu ucapannya sangat jelas kuingat terlebih lagi saat aku sedang mengalami banyak pengeluaran yang tak terduga seperti membeli obat-obatan untuk anak yang sedang sakit atau harus memperbaiki kendaraan yang sering rusak dan butuh diperbaiki ke bengkel. Aku hanya sibuk dengan hal-hal duniawi dan mengkhawatirkan banyaknya pengeluaran tanpa adanya pemasukan yang lebih. 

Pada saat kesulitanku tersebut, kakakku yang tinggal di beda kota menghubungiku. Setelah kuceritakan segala keluhanku, langsung saja dia menanyakanku seperti ini, "Sudah sedekah belum?, mungkin kamu lupa sedekah jadinya segala urusanmu dipersulit Allah". 

Hanya mendengar kalimat dari kakakku tersebut, sontak aku terkejut dan mengingat kembali bahwa beberapa minggu terakhir adalah benar aku sangat lalai berbagi. Aku terhanyut dengan nikmatnya membeli barang-barang yang sebenarnya jauh dari kebutuhan. Aku melupakan jika saja aku lebih sering berbagi daripada membeli barang-barang yang tidak penting, mungkin saja Allah juga akan mempermudah langkahku bukannya malah membuatku seringkali kehabisan dana demi keperluan yang tidak kuinginkan.

Aku yang semula sering berbelanja dan mencari barang-barang diskon yang hanya menumpuk tak terpakai di rumah, semenjak mendapat teguran dari kakak untuk tidak lupa bersedekah akhirnya langsung memutuskan untuk menyisihkan dana yang tersisa saat itu juga untuk berbagi. Aku menyegerakan bersedekah ke panti asuhan yang memang tidak jauh dari rumah. Pada hari yang sama aku kaget terharu serta dipenuhi rasa syukur karena mengalami balasan yang tidak tanggung-tanggung lebih besar dari apa yang sudah aku sedekahkan. 

Dari pengalaman itulah, sungguh dengan ingat berbagi ternyata tidaklah mengurangi harta maupun rezeki kita melainkan dicukupkan segala kebutuhannya. Aku bahkan mulai mencaritahu adanya beberapa aplikasi sebagai wadah kemudahan dalam berbagi yang salah satunya adalah lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa

Situs resmi Dompet Dhuafa, https://www.dompetdhuafa.org/
Situs maupun aplikasi Dompet Dhuafa sangat mudah dimanfaatkan baik itu orang tua maupun anak-anak. Tagline #JanganTakutBerbagi sekaligus sebagai nasehat untuk orang-orang khususnya sepertiku yang seringkali berpikiran selalu merasa tidak pernah cukup dan merasa dengan berbagi malah membuatmu semakin miskin padahal dengan menunda sedekah malah sebaliknya yakni membuat hati resah, serta rezeki yang semakin sempit.

"Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba' : 39). 

Layanan Dompet Dhuafa sangat banyak pilihannya, seperti bisa melalui donasi online di donasi.dompetdhuafa.org, transfer bank, di counter-counter, care visit, dll. Dengan kemudahan pelayanan untuk berbagi tersebut, diharapkan semua penduduk Indonesia selalu ingat berbagi. Tanamkan tagline #SayaBerbagiSayaBahagia karena yakin bahwa rezeki itu sudah dijamin Allah dan tidak mungkin tertukar satu sama lainnya. Dengan berbagi, manfaat yang dapat kamu terima sangat luas seperti dapat menghapus dosa, mendapatkan naungan di hari akhir, mendapati harta yang berkah, pahala berlipat ganda, dan banyak lainnya.

Yuk, sama-sama raih keberkahan hidup dengan berbagi.





(Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog #JanganTakutBerbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa)

Foto : Koleksi Situs Dompet Dhuafa




Para Blogger Pasti Paham, Berikut 5 Alasan Blog Pribadi Tak Kunjung Update

 “Kok blog kamu jarang update , emang udah enggak aktif lagi, ya?” “Ngakunya blogger, tapi kok blog kamu malah jarang ter- update , sih?” ...